Permasalahan yang
dihadapi oleh UKM di Indonesia sangat bervariasi namun demikian pada
pokoknya dapat dikelompokkan dalam masalah-masalah yang berkaitan dengan
akses pasar; kelemahan dalam pendanaan dan akses pada sumber pembiayaan, kelemahan dalam organisasi dan
manajemen, kelemahan dalam kapasitas dan penguasaan teknologi, serta kelemahan dalam membangun jaringan usaha.
Beberapa
studi yang berkenaan dengan akses pasar menyimpulkan bahwa UKM pada
umumnya tidak memiliki pengetahuan yang memadai tentang pasar. Mereka
tidak
memahami dan tidak memiliki informasi tentang pasar potensial atas
barang dan jasa yang dihasilkan, tidak memahami sifat dan prilaku
konsumen pembeli hasil produksinya, UKM juga sering gagal bertransaksi
dalam
kegiatan ekspor karena tidak terbiasa dengan praktek-praktek bisnis internasional. Kasus yang sering pula
terjadi khususnya bagi UKM yang berorientasi ekspor adalah ketidak
mampuan UKM dalam menjaga kualitas dan kontinyuitas produksi, disiplin
dalam waktu
penyerahan (delivery) maupun cidera janji atas materi-materi yang disepakati.
Untuk pendanaan dan akses pada sumber pembiayaan berpangkal dari keterbatasan UKM dalam
penyediaan dukungan keuangan yang bersumber dari internal usaha. Pada sisi lain
sumber-sumber keuangan eksternal baik yang berasal dari lembaga keuangan
bank maupun yang berasal dari lembaga keuangan non bank masih belum sepenuhnya berpihak pada UKM. Ketersediaan
dana melalui berbagai skim kredit masih terbatas, prosedur
perolehan biasanya rumit paling tidak untuk ukuran UKM, dan
persyaratan yang cukup berat seperti persyaratan administratif dan
jaminan.
Pada aspek
organisasi dan manajeman adalah suatu kenyataan bahwa sumber daya
manusia (SDM) UKM pada umumnya berpendidikan rendah, tidak memiliki
ketrampilan manajemen
dan bisnis memadai. Walaupun sebagian dari mereka telah memiliki
semangat kewirausahaan pada tingkat tertentu, tetapi tanpa ketrampilan
teknis di bidang manajemen, pengorganisasian produksi, penguasaan
teknologi
informasi maka mereka akan mengalami kesulitan untuk berinteraksi
dan bersaing dengan pelaku bisnis lain yang sudah terbiasa menerapkan
ketrampilan manajemen modern.
Kelemahan utama
dalam aspek teknologi terutama berkenaan dengan teknologi produksi yang
mampu menghasilkan produk yang selalu dapat mengikuti perubahan
permintaan pasar.
Sehingga barang-barang yang dihasilkan umumnya konvensional, kurang
mengikuti perubahan model, disain baru, pengembangan produk dan bahkan
mereka tidak menyadari pentingnya mempertahankan hak patent.
Networking atau
jaringan bisnis merupakan unsur baru keunggulan bersaing dan penetrasi
pasar. Akibat
kualitas SDM yang masih rendah penguasaan teknologi informasi yang
terbatas, maka UKM pada umumnya belum mampu membangun jaringan bisnis
dan memanfaatkan kemajuan dalam teknologi informasi. Cara-cara pemasaran
maupun
pengadaan bahan baku masih terbatas pada cara-cara konvensional
menyebabkan mereka tidak mampu memanfaatkan potensi pasar melalui
pengembangan jaringan bisnis.
sumber : http://www.smecda.com/deputi7/file_Infokop/DR.%20Ir.%20Sutrisno%20Iwantono.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar