Pages

BAB 11. Kelas Sosial dan Kelompok Status

20 Des 2013
PERBEDAAN ANTARA KELAS SOSIAL DENGAN STATUS SOSIAL


Dalam lingkungan masyarakat kita melihat bahwa ada pembeda-bedaan yang berlaku dan diterima secara luas oleh masyarakat. Di sekitar kita ada orang yang menempati jabatan tinggi seperti gubernur dan wali kota dan jabatan rendah seperti camat dan lurah. Di sekolah ada kepala sekolah dan ada staf sekolah. Di rt atau rw kita ada orang kaya, orang biasa saja dan ada orang miskin.

Perbedaan itu tidak hanya muncul dari sisi jabatan tanggung jawab sosial saja, namun juga terjadi akibat perbedaan ciri fisik, keyakinan dan lain-lain. Perbedaan ras, suku, agama, pendidikan, jenis kelamin, usia atau umur, kemampuan, tinggi badan, cakep jelek, dan lain sebagainya juga membedakan manusia yang satu dengan yang lain. 

Beragamnya orang yang ada di suatu lingkungan akan memunculkan stratifikasi sosial (pengkelas-kelasan) atau diferensiasi sosial (pembeda-bedaan). 

Arti Definisi / Pengertian Status Sosial : 
Status sosial adalah sekumpulan hak dan kewajian yang dimiliki seseorang dalam masyarakatnya (menurut Ralph Linton). Orang yang memiliki status sosial yang tinggi akan ditempatkan lebih tinggi dalam struktur masyarakat dibandingkan dengan orang yang status sosialnya rendah. 

Arti Definisi / Pengertian Kelas Sosial : 
Kelas sosial adalah stratifikasi sosial menurut ekonomi (menurut Barger). Ekonomi dalam hal ini cukup luas yaitu meliputi juga sisi pendidikan dan pekerjaan karena pendidikan dan pekerjaan seseorang pada zaman sekarang sangat mempengaruhi kekayaan / perekonomian individu.


PEMILIKAN


Pemilikan adalah symbol keangotaan kelas tidak hanya jumlah pemilikannya, tetapi sifat pilihan yang dibuat.

DINAMIKA KELAS SOSIAL

Prilaku kelas social dinamis kerna mencerminkan lingkungan yang berubah. Dinamika kelas social mencerminkan perbedaan kelas antara kelas middle-up and middle-down. Sehingga terlihat jelas sekali mencoloknya.

SOCIAL MOBILITY DAN KONSEKUENSINYA TERHADAP MARKET

Mobilitas social adalah suatu gerakan dalm struktur social yaitu pola-pola tertentu yang mengaur organisasi suatu kelompok social.

Tipe gerak social yaitu:
a. Gerak social vertika
gerak social vertikak merupakan suatu perpindahan individu atau objek dari suatu kedudukan social ke kedudukan lainnya yang tidak sederajat.

Gerak social vertical sesuai dengan aranhnya dibedakan menjadi dua lagi:

1) Gerak social vertical naik
Terdapat dua bentuk utama yaitu:
· Masuknya individu-individu yang mempunyai kedudukan rendah ke dalam kedudukan yang lebih tinggi.
· Pembentukan suatu kelompok baru, yang kemudian ditempatkan pada derajat yang lebih tinggi dari kedudukan individu-individu pembentuk kelompok tersebut.
2) Gerak social vertical turun
Terdapat dua bentuk utama diantaranya:
· Turunya kedudukan individu ke kedudukan yang lebih rendah derajatnya.
· Turunya derajat kelompok individu yang dapat berupa disintegrasi kelompok sebagai suatu kesatuan.

b. Gerak social horizontal

Gerak social merupakan suatu perpindaha individu atau objek social dari suatu kedudukan social ke kedudukan lainya yang sederajat.

KLASIFIKASI GEODEMOGRAFI DAN MANFAATNYA BAGI PEMASAR

Kata geodemografis adalah gabungan dari kata geografi dan demografi, yang secara indah mendeskripsikan targeting dalam bentuk ini. Dasar pemikiran yang menjadi landasan geodemographic targeting adalah bahwa orang-orang yang menetap di area yang sama, misalnya bertetangga atau dalam satu zona kode area, juga memiliki persamaan dalam demografi dan gaya hidup. Beberapa perusahaan mengembangkan layanan yang menghilangkan batas area geografis ke dalam common group, atau cluster, di mana terdapat orang-orang dengan karakteristik demografis serta gaya hidup yang sama.

PEMASARAN UNTUK PANGSA KELAS SOSIAL

Prosedur untuk pangsa pasar mencakupi langkah-langkah berikut:

1. Identifikasi pemakaian kelas social dari produk.
2. Perbandingan variable kelas social untuk pemagsaan dangan variable lain (pendapatan, siklus hidup, dsb)
3. Deskripsi karakteristik kelas social yang diidentifikasi di dalam target pasar.
4. Perkembangan program pemasaran unuk memaksimumkan keefektifan bauran pemasaran yang didasarkan pada konsistensi dengan sifat kelas social.
Pangsa pasr kelas social denag dideskripsikan dengan dua jenis variable:
1. Informasi profil umum
2. Informasi spesifikasi produk
Analisis pangsa pasar berdasarkan profil sosioekonomi memungkinkan seseorang pemasar mengembangkan program pemasaran yang komprehensif agar cock degan karakteristik sosioekonomi dari target pasar. Ini akan mencakupi sifat produk, strategi media, strategi kreatif, saluran distribusi, dn penetapan harga.

PROSES PEMBELIAN

Dalam proses pembelian, konsumen akan melalui sebuah proses, yaitu :

1) Menganalisa keinginan dan kebutuhan
2) Menilai beberapa sumber
3) Menetapkan tujuan pembelian
4) Mengidentifikasi alternative pembelian
5) Mengambil keputusan untuk membeli
6) Perilaku sesudah pembelian

Berikut adalah tahapan-tahapan pembelian sebagai berikut : 
-Tahap pertama adalah Kesadaran akan kebutuhan suatu dan ketersediaannya. Seorang konsumen harus tahu bahwa ada kebutuhan atau ada kesempatan yang dapat dilakukan bila dia membeli barang tertentu dan barang tertentu tersebut tersedia di pasar. 
-Tahap kedua, seorang Konsumen akan mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang produk yang akan dibelinya. Konsumen akan mencari informasi suatu produk tentang fitur-fiturnya, harganya, penjualannya, dan juga jaminan dari perusahaan. 
-Tahap ketiga, maka seorang Konsumen akan merasa suka dan butuh terhadap produk itu secara umum. 
-Tahap keempat adalah preferensi. “Kenapa saya harus membeli produk merk A, bukan merk B. Kenapa saya harus membeli tipe yang seharga ini bukan seharga itu.” Ini adalah preferensi. Konsumen akan mencocokkan produknya disesuaikan dengan kesukaannya, seleranya, budgetnya dan lainnya. Di tahapan ini konsumen sudah mulai mengerucutkan pada apa yang lebih disukai dibandingkan yang lain. 
-Tahap kelima adalah membuat keyakinan atau konfirmasi. Setelah konsumen mengerucutkan pada beberapa pilihan, dia akan tambah mantap setelah mendengar penjelasan yang baik dari penjual /salesman dan memutuskan untuk membeli. 
-Tahapan yang terakhir, keenam, akhirnya konsumen tersebut akan merasa puas atas hasil pembelian yang telah dilakukannya, dan setiap konsumen akan berbeda. 

Jadi, sebenarnya dalam tahapan ketika seseorang ingin membeli sesuatu apakah itu laptop, mobil, makanan, baju dan lainnya akan melewati 6 tahapan ini. Kesadaran akan kebutuhan produk, lalu mendorongnya mencari informasi lebih banyak. Setelah itu dia yakin akan kebutuhannya membeli produk itu. Setelah proses ini dia akan mencari preferensi mana yang dia sukai. Lalu akhirnya dia meyakinkan diri, “OK”, kalau begini saya beli.” Setelah yakin, seorang konsumen akhirnya membeli.

METODE PENELITIAN PEMASARAN UNTUK MENGUKUR KELAS SOSIAL

1) Metode teoritis dan keabsahan
Metode reputasi melibatkan pengajuan kepada orang-orang untuk menentukan peringkat posisi atau presitse orang lain.
Metode reputasi dikembangkan oleh Lloyd warner, salah satu pelopor didalam studi kelas social di Amerika Serikat. Selanjutnya diperluas Burleigh Gardner dan rekan-rekannya di Deep South dan di Midwest oleh Hollingshead, studi-studi ini juga mencakupi sosiasi atau ukuran sosiometrik yang menghitung jumlah dari sifat kontrak pribadi dari orang didalam hubungan mereka yang informal.
Penelitian toeritis memberikan suatu arus data empiris dan konsep yang pokok bagi upaya kita yang sekarang menghubungkan kelas social dengan konsumsi.

2) Metode penelitian pemasaran
Para peneliti pemasaran mengukur kelas social dengan variable bebas untuk menentukan hubungannya denga variable terkait dariminat akan pemasaran. Metode objektifmemberikan status berdasarkan responden yang memiliki semacam nilai dari variable yang distratifikasikan. Variable yang paling sering digunakan adalah pekerjaan, pendapatan, pendidikan, ukuran dan jenis tempat tinggal, pemilik barang, dan afiliasi organisasi. Metode objektif dapat dibagi ke dalam metode yang berindeks tunggal dengan mengutamakan pekerjaan sebagi indikator tunggal terhadap pemilihan kelas sosial dan metode yuang berindeks ganda dimana dalam memntukan kedudukan sosial seseorang didasarkan dari berbagai macam variable yang sudah disebut diatas.
Metode subjektif atau pelaporan diri meminta responden untuk menilai diri sendiri berdasarkan kelas sosial.

Read more ...

BAB 10. Dinamika Kelompok dan Kelompok Rujukan

11 Des 2013
KELOMPOK RUJUKAN

Kelompok acuan atau rujukan adalah individu atau sekelompok orang yang dianggap memiliki relevansi yang signifikan pada seseorang dalam hal mengevaluasi,memberikan aspirasi atau dalam berperilaku (solomon 1999). Kelompok acuan dapat pula berwujud seseorang atau kelompok yang menjadi pembanding atau acuan seseorang dalam pembentukan niali-nilai, sikap atau perialku baik secara umu ataupun secara khusus(Kindra, Laroche dan Muller, 1994). 

KELUARGA dan STUDI PERILAKU KONSUMEN

Studi tentang keluarga dan hubungan mereka dengan pembelian dan konsumsi adalah penting, tetapi kerap diabaikan dalam analisis perilaku konsumen. Pentingnya keluarga timbul karena dua alasan, yaitu:

1. Banyak produk yang dibeli oleh konsumen ganda yang bertindak sebagai unit keluarga. Rumah adalah contoh produk yang dibeli oleh kedua pasangan, barangkali dengan melibatkan anak, kakek-nenek, atau anggota lain dari keluarga besar. Mobil biasanya dibeli oleh keluarga, dengan kedua pasangan dan kerap anak remaja mereka terlibat dalam pelbagai tahap keputusan. Bentuk favorit dari kegiatan waktu senggang bagi banyak keluarga adalah berkunjung ke pusat perbelanjaan setempat. Kunjungan tersebut kerap melibatkan banyak anggota keluarga yang membeli pelbagai barang rumah tangga, busana, dan barangkali bahan makanan. Perjalanan tersebut mungkin pula melibatkan semua anggota dalam memutuskan di restoran fast-food mana untuk membelanjakan pendapatan keluarga yang dapat digunakan.

2. Ketika pembelian dibuat oleh individu, keputusan pembelian individu bersangkutan mungkin sangat dipengaruhi oleh anggota lain.dalam keluarganya. Anak-anak mungkin membeli pakaian yang dibiayai dan disetujui oleh orang tua. Pengaruh seorang remaja mungkin pula besar sekali pada pembelian pakaian orangtua. Pasangan hidup dan saudara kandung bersaing satu sama lain dalam keputusan tentang bagaimana pendapatan keluarga akan dialoksikan untuk keinginan individual mereka. Orang yang bertanggung jawab untuk pembelian dan persiapan makanan keluarga mungkin bertindak sebagai individu di pasar swlayan, tetapi dipengaruhi oleh preferensi dan kekuasaan anggota lain dalam keluarga. Konsumen tersebut mungkin menyukai makanan dan kegiatan waktu senggang yang sama, dan mengemudikan merek mobil yang sama dengan anggota yang lain dalam keluarga. Pengaruh keluarga dalam keputusan konsumen benar-benar meresap.

KEPUTUSAN PEMBELIAN KELUARGA

Keluarga adalah “pusat pembelian” yang merefleksikan kegiatan dan pengaruh individu yang membentuk keluarga bersangkutan. Individu membeli produk untuk dipakai sendiri dan untuk dipakai oleh anggota keluarga yang lain. 
Peranan individu dalam pembelian keluarga. 
Perilaku peran (role behavior). 
Peranan pasangan hidup dalam keputusan pembelian. 

SIKLUS KEHIDUPAN KELUARGA

Keluarga berubah bersama waktu, melewati serangkaian tahap. Proses ini disebut silkus kehidupan keluarga (SKK). Walaupun sudah digunakan di dalam literature sejak tahun 1931, konsep tersebut mendapat pengaruhnya yang paling luas di dalam penelitian pemasaran oleh Wells dan Gubar, dan belakangan di dalam buku karya Reynolds dan Wells, yang memperhatikan bagaimana siklus kehidupan mempengaruhi perilaku konsumen.

STRUKTUR KELUARGA DAN RUMAH TANGGA YANG BERUBAH

Apa yang dimaksud dengan sturktur keluarga kontemporer? Bagaimana struktur itu berubah? Bagaimana struktur itu mempengaruhi konsumsi? Apakah realitas yang berkembang dari struktur keluarga merupakan masalah atau peluang untuk organisasi pemasaran? Ini adalah beberapa dari pertanyaan yang para peneliti konsumen berusaha menjawabnya. Banyak jawaban tersebut melibatkan data dari sensus dasawarsa dan laporan sementara oleh Biro Sensus? 
-Menikah atau Single. 
-Ukuran Rumah Tangga. 
-Perkawinan dalam usia yang lebih lanjut. 
-Boom orang single. 
-Perceraian dan perilaku konsumen. 
-Orang-orang single yang hidup bersama. 
-Pemasaran untuk orang single. 
-Perkawinan kembali 

FUNGSI KELUARGA

Empat fungsi dasar yang disediakan oleh keluarga sangat relevan dengan diskusi tentang perilaku konsumen. Ini termasuk (1) Ekonomi kesejahteraan, (2) Dukungan emosional, (3) gaya hidup keluarga Cocok, dan (4) Keluarga anggota sosialisasi. 
Ekonomi Kesejahteraan 

Menyediakan sarana keuangan untuk tanggungan adalah diragukan lagi fungsi dasar keluarga. Bagaimana keluarga membagi tanggung jawabnya untuk memberikan kesejahteraan ekonomi telah berubah selama 25 tahun terakhir. Peran tradisional sebagai penyedia ekonomi suami dan istri sebagai pengurus rumah dan kuda yg berkeras kepala anak masih berlaku. Peran ekonomi anak-anak telah berubah. Hari ini, bahkan jika beberapa anak remaja bekerja, mereka jarang membantu keluarga secara finansial. Orangtua mereka masih diharapkan untuk menyediakan kebutuhan mereka. Tetapi beberapa dari mereka mendapatkan cukup pocketmoney untuk memutuskan konsumsi item diskresioner. 
Dukungan Emosional 

Pemberian makanan emosional (termasuk cinta, kasih sayang, dan keintiman) untuk anggotanya adalah fungsi dasar yang penting dari keluarga kontemporer. Dalam memenuhi fungsi ini, keluarga memberikan dukungan dan dorongan dan membantu anggotanya dalam mengatasi masalah pribadi atau sosial. Untuk membuatnya lebih mudah bagi orangtua yang bekerja untuk menunjukkan kasih sayang cinta dan dukungan untuk anak-anak mereka, kartu ucapan perusahaan telah kartu pemasaran khususnya bagi orangtua untuk memberikan anak-anak mereka. Misalnya, di kebanyakan komunitas, pusat pendidikan dan psikologi banyak tersedia yang dirancang untuk membantu orang tua yang ingin membantu anak-anak mereka meningkatkan belajar mereka dan keterampilan komunikasi, atau secara umum, lebih baik menyesuaikan diri dengan lingkungan mereka. 


Gaya Hidup Keluarga Cocok 

Fungsi lain keluarga yang penting dalam hal perilaku konsumen adalah pembentukan gaya hidup yang cocok untuk keluarga. Komitmen gaya hidup keluarga, termasuk alokasi waktu, sangat mempengaruhi pola konsumsi. Misalnya, peningkatan jumlah wanita menikah bekerja di luar rumah telah mengurangi waktu mereka telah tersedia untuk pekerjaan rumah tangga, dan telah menciptakan pasar untuk produk kenyamanan dan restoran cepat saji. Juga, dengan kedua orang tua yang bekerja, peningkatan penekanan ditempatkan pada “waktu berkualitas” notionof, bukan “kuantitas waktu” dihabiskan dengan anak-anak dan 
anggota keluarga lainnya. Menyadari kelangkaan waktu kualitas keluarga, Hotel, menampilkan berbagai paket akhir pekan ditargetkan untuk pasangan dan anak-anak mereka. 


Sosialisasi Anak dan Anggota Keluarga Lainnya 

Sosialisasi anggota keluarga, terutama anak muda, adalah fungsi keluarga pusat. Dalam sebagian besar, proses ini terdiri dari menyampaikan kepada anak-anak nilai dasar dan mode perilaku yang konsisten dengan budaya. Ini umumnya mencakup prinsip-prinsip moral dan agama, keterampilan interpersonal, pakaian dan perawatan standar, perilaku yang sesuai dan pidato, dan pemilihan tujuan pendidikan dan pekerjaan atau karir yang cocok. Sosialisasi keterampilan (sopan santun, tujuan, nilai, dan kualitas lainnya) yang diberikan kepada anak secara langsung melalui instruksi dan secara tidak langsung melalui pengamatan perilaku orang tua dan saudara kandung yang lebih tua. Pemasar sering menargetkan orang tua mencari bantuan dalam tugas sosialisasi anak remaja. 

Pemasar perlu berkomunikasi dengan pemegang masing-masing peranan. Anak misalnya, adalah pemakai serealia, mainan, pakaian, dan banyak produk lain, tetapi mungkin bukan pembeli. Salah satu atau kedua orangtua mungkin merupakan pengambil keputusan dan membeli, walaupun anak mungkin penting sebgai pemberi pengaruh dan pemakai.

Peranan memberi pengaruh mungkin dipegang oleh orang yang paling ahli. Sebagai contoh, orangtua mungkin menjadi pengambil keputusan mengenai mobil mana yang mereka akan beli, tetapi remaja kerp memainkan peranan utama sebagai penjaga pintu informasi dan sebagai pemberi pengaruh karena pengetahuan yang lebih banyak mengenai unjuk kerja, cirri produk, atau norma social.
PERANAN WANITA YANG BERUBAH

Wanita sebagai konsumen apabila berubah dalam penilaian terhadap suatu produk didasarkan dari budaya. Menurut saya ada beberapa budaya yang membuat wanita berubah dalam penilaian atau sikap konsumen terhadap suatu produk ;
1) Budaya psikologis
Budaya ini muncul dari dalam diri individu sebagai konsumen.

2) Budaya social
Budaya yang didasarkan dari gaya hidup orang lain dapat membuat konsumen berubah dalam penilaian dan penggunaan suatu produk.

PERANAN PRIA YANG BERUBAH (Changing Masculine Role )

Pria sebagai konsumen apabila berubah dalam penilaian terhadap suatu produk didasarkan dari budaya. Menurut saya ada beberapa budaya yang membuat wanita berubah dalam penilaian atau sikap konsumen terhadap suatu produk ;
1) Budaya psikologis
Budaya ini muncul dari dalam diri individu sebagai konsumen.

2) Budaya social
Budaya yang didasarkan dari gaya hidup orang lain dapat membuat konsumen berubah dalam penilaian dan penggunaan suatu produk.

METODOLOGI PENELITIAN UNTUK STUDI TENTANG KEPUTUSAN KELUARGA

Jika anda ingin melakukan penelitian dalam hal studi keputusan keluarga dalam menentukan pembelian, metodelogi yang digunakan hampir sama dengan penelitian yang lain. Seperti dibawah ini ;
1. Kerangka Proses-Keputusan.
2. Kategori Sturktur-Peran.
3. Bias Pewawancara.
4. Seleksi Responden

IMPLIKASI BAGI STUDI PERILAKU KONSUMEN
American Marketing Association yang terdapat pada buku karangan Peter dan Olson (1999, hlm. 6), mendefinisikan perilaku konsumen sebagai “interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku, dan kejadian sekitar kita dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka.” Paling tidak ada tiga ide penting dalam pengertian di atas, yaitu perilaku konsumen adalah dinamis; hal tersebut melibatkan interaksi antara pengaruh dan kognisi, perilaku, dan kejadian di sekitar; serta hal tersebut melibatkan pertukaran.
Pertama, definisi di atas menekankan bahwa perilaku konsumen itu dinamis. Ini berarti bahwa seorang konsumen, grup konsumen, serta masyarakat luas selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu. Hal ini memiliki implikasi terhadap studi perilaku konsumen, salah satu implikasinya adalah bahwa generalisasi perilaku konsumen biasanya terbatas untuk satu jangka waktu tertentu, produk, dan individu atau grup tertentu (Peter dan Olson, 1999, hlm.6).

Hal kedua yang ditekankan dalam definisi perilaku konsumen di atas adalah keterlibatan interaksi antara pengaruh dan kognisi, perilaku, dan kejadian sekitar. Ini berarti bahwa untuk memahami konsumen dan mengembangkan strategi pemasaran yang tepat kita harus memahami apa yang mereka pikirkan (kognisi) dan mereka rasakan (pengaruh), apa yang mereka lakukan (perilaku) dan apa serta di mana (kejadian di sekitar) yang mempengaruhi serta dipengaruhi oleh apa yang dipikirkan, dirasa, dan dilakukan konsumen (Peter dan Olson, 1999, hlm.8).

Hal terakhir yang ditekankan dalam definisi perilaku konsumen di atas adalah pertukaran di antara individu. Hal ini membuat definisi perilaku konsumen tetap konsisten dengan definisi pemasaran yang sejauh ini juga menekankan akan pentingnya pertukaran. Kenyataannya, peran pemasaran adalah untuk menciptakan pertukaran dengan konsumen melalui formulasi dan penerapan stategi pemasaran (Peter dan Olson, 1999, hlm.9).

Sumber:
http://blapah-coklat.blogspot.com/2010/03/perilaku-konsumen.html
http://orangstres76.wordpress.com/2012/11/20/family-decision-making-and-consumption-related-roles/
http://junsu.blog.fisip.uns.ac.id/2011/07/01/perubahan-struktur-sosial-dalam-keluarga/
http://nairnania.blogspot.com/2013/01/pengaruh-keluarga-dan-rumah-tangga.html
http://bisgo.blogspot.com/2012/12/pengaruh-keluarga-dan-rumah-tangga.html
http://indrigustiantari.blogspot.com/2012/12/pengaruh-keluarga-dan-rumah-tangga.html
http://ruth-apriyana.blogspot.com/
Read more ...