Pages

BAB 10. Dinamika Kelompok dan Kelompok Rujukan

11 Des 2013
KELOMPOK RUJUKAN

Kelompok acuan atau rujukan adalah individu atau sekelompok orang yang dianggap memiliki relevansi yang signifikan pada seseorang dalam hal mengevaluasi,memberikan aspirasi atau dalam berperilaku (solomon 1999). Kelompok acuan dapat pula berwujud seseorang atau kelompok yang menjadi pembanding atau acuan seseorang dalam pembentukan niali-nilai, sikap atau perialku baik secara umu ataupun secara khusus(Kindra, Laroche dan Muller, 1994). 

KELUARGA dan STUDI PERILAKU KONSUMEN

Studi tentang keluarga dan hubungan mereka dengan pembelian dan konsumsi adalah penting, tetapi kerap diabaikan dalam analisis perilaku konsumen. Pentingnya keluarga timbul karena dua alasan, yaitu:

1. Banyak produk yang dibeli oleh konsumen ganda yang bertindak sebagai unit keluarga. Rumah adalah contoh produk yang dibeli oleh kedua pasangan, barangkali dengan melibatkan anak, kakek-nenek, atau anggota lain dari keluarga besar. Mobil biasanya dibeli oleh keluarga, dengan kedua pasangan dan kerap anak remaja mereka terlibat dalam pelbagai tahap keputusan. Bentuk favorit dari kegiatan waktu senggang bagi banyak keluarga adalah berkunjung ke pusat perbelanjaan setempat. Kunjungan tersebut kerap melibatkan banyak anggota keluarga yang membeli pelbagai barang rumah tangga, busana, dan barangkali bahan makanan. Perjalanan tersebut mungkin pula melibatkan semua anggota dalam memutuskan di restoran fast-food mana untuk membelanjakan pendapatan keluarga yang dapat digunakan.

2. Ketika pembelian dibuat oleh individu, keputusan pembelian individu bersangkutan mungkin sangat dipengaruhi oleh anggota lain.dalam keluarganya. Anak-anak mungkin membeli pakaian yang dibiayai dan disetujui oleh orang tua. Pengaruh seorang remaja mungkin pula besar sekali pada pembelian pakaian orangtua. Pasangan hidup dan saudara kandung bersaing satu sama lain dalam keputusan tentang bagaimana pendapatan keluarga akan dialoksikan untuk keinginan individual mereka. Orang yang bertanggung jawab untuk pembelian dan persiapan makanan keluarga mungkin bertindak sebagai individu di pasar swlayan, tetapi dipengaruhi oleh preferensi dan kekuasaan anggota lain dalam keluarga. Konsumen tersebut mungkin menyukai makanan dan kegiatan waktu senggang yang sama, dan mengemudikan merek mobil yang sama dengan anggota yang lain dalam keluarga. Pengaruh keluarga dalam keputusan konsumen benar-benar meresap.

KEPUTUSAN PEMBELIAN KELUARGA

Keluarga adalah “pusat pembelian” yang merefleksikan kegiatan dan pengaruh individu yang membentuk keluarga bersangkutan. Individu membeli produk untuk dipakai sendiri dan untuk dipakai oleh anggota keluarga yang lain. 
Peranan individu dalam pembelian keluarga. 
Perilaku peran (role behavior). 
Peranan pasangan hidup dalam keputusan pembelian. 

SIKLUS KEHIDUPAN KELUARGA

Keluarga berubah bersama waktu, melewati serangkaian tahap. Proses ini disebut silkus kehidupan keluarga (SKK). Walaupun sudah digunakan di dalam literature sejak tahun 1931, konsep tersebut mendapat pengaruhnya yang paling luas di dalam penelitian pemasaran oleh Wells dan Gubar, dan belakangan di dalam buku karya Reynolds dan Wells, yang memperhatikan bagaimana siklus kehidupan mempengaruhi perilaku konsumen.

STRUKTUR KELUARGA DAN RUMAH TANGGA YANG BERUBAH

Apa yang dimaksud dengan sturktur keluarga kontemporer? Bagaimana struktur itu berubah? Bagaimana struktur itu mempengaruhi konsumsi? Apakah realitas yang berkembang dari struktur keluarga merupakan masalah atau peluang untuk organisasi pemasaran? Ini adalah beberapa dari pertanyaan yang para peneliti konsumen berusaha menjawabnya. Banyak jawaban tersebut melibatkan data dari sensus dasawarsa dan laporan sementara oleh Biro Sensus? 
-Menikah atau Single. 
-Ukuran Rumah Tangga. 
-Perkawinan dalam usia yang lebih lanjut. 
-Boom orang single. 
-Perceraian dan perilaku konsumen. 
-Orang-orang single yang hidup bersama. 
-Pemasaran untuk orang single. 
-Perkawinan kembali 

FUNGSI KELUARGA

Empat fungsi dasar yang disediakan oleh keluarga sangat relevan dengan diskusi tentang perilaku konsumen. Ini termasuk (1) Ekonomi kesejahteraan, (2) Dukungan emosional, (3) gaya hidup keluarga Cocok, dan (4) Keluarga anggota sosialisasi. 
Ekonomi Kesejahteraan 

Menyediakan sarana keuangan untuk tanggungan adalah diragukan lagi fungsi dasar keluarga. Bagaimana keluarga membagi tanggung jawabnya untuk memberikan kesejahteraan ekonomi telah berubah selama 25 tahun terakhir. Peran tradisional sebagai penyedia ekonomi suami dan istri sebagai pengurus rumah dan kuda yg berkeras kepala anak masih berlaku. Peran ekonomi anak-anak telah berubah. Hari ini, bahkan jika beberapa anak remaja bekerja, mereka jarang membantu keluarga secara finansial. Orangtua mereka masih diharapkan untuk menyediakan kebutuhan mereka. Tetapi beberapa dari mereka mendapatkan cukup pocketmoney untuk memutuskan konsumsi item diskresioner. 
Dukungan Emosional 

Pemberian makanan emosional (termasuk cinta, kasih sayang, dan keintiman) untuk anggotanya adalah fungsi dasar yang penting dari keluarga kontemporer. Dalam memenuhi fungsi ini, keluarga memberikan dukungan dan dorongan dan membantu anggotanya dalam mengatasi masalah pribadi atau sosial. Untuk membuatnya lebih mudah bagi orangtua yang bekerja untuk menunjukkan kasih sayang cinta dan dukungan untuk anak-anak mereka, kartu ucapan perusahaan telah kartu pemasaran khususnya bagi orangtua untuk memberikan anak-anak mereka. Misalnya, di kebanyakan komunitas, pusat pendidikan dan psikologi banyak tersedia yang dirancang untuk membantu orang tua yang ingin membantu anak-anak mereka meningkatkan belajar mereka dan keterampilan komunikasi, atau secara umum, lebih baik menyesuaikan diri dengan lingkungan mereka. 


Gaya Hidup Keluarga Cocok 

Fungsi lain keluarga yang penting dalam hal perilaku konsumen adalah pembentukan gaya hidup yang cocok untuk keluarga. Komitmen gaya hidup keluarga, termasuk alokasi waktu, sangat mempengaruhi pola konsumsi. Misalnya, peningkatan jumlah wanita menikah bekerja di luar rumah telah mengurangi waktu mereka telah tersedia untuk pekerjaan rumah tangga, dan telah menciptakan pasar untuk produk kenyamanan dan restoran cepat saji. Juga, dengan kedua orang tua yang bekerja, peningkatan penekanan ditempatkan pada “waktu berkualitas” notionof, bukan “kuantitas waktu” dihabiskan dengan anak-anak dan 
anggota keluarga lainnya. Menyadari kelangkaan waktu kualitas keluarga, Hotel, menampilkan berbagai paket akhir pekan ditargetkan untuk pasangan dan anak-anak mereka. 


Sosialisasi Anak dan Anggota Keluarga Lainnya 

Sosialisasi anggota keluarga, terutama anak muda, adalah fungsi keluarga pusat. Dalam sebagian besar, proses ini terdiri dari menyampaikan kepada anak-anak nilai dasar dan mode perilaku yang konsisten dengan budaya. Ini umumnya mencakup prinsip-prinsip moral dan agama, keterampilan interpersonal, pakaian dan perawatan standar, perilaku yang sesuai dan pidato, dan pemilihan tujuan pendidikan dan pekerjaan atau karir yang cocok. Sosialisasi keterampilan (sopan santun, tujuan, nilai, dan kualitas lainnya) yang diberikan kepada anak secara langsung melalui instruksi dan secara tidak langsung melalui pengamatan perilaku orang tua dan saudara kandung yang lebih tua. Pemasar sering menargetkan orang tua mencari bantuan dalam tugas sosialisasi anak remaja. 

Pemasar perlu berkomunikasi dengan pemegang masing-masing peranan. Anak misalnya, adalah pemakai serealia, mainan, pakaian, dan banyak produk lain, tetapi mungkin bukan pembeli. Salah satu atau kedua orangtua mungkin merupakan pengambil keputusan dan membeli, walaupun anak mungkin penting sebgai pemberi pengaruh dan pemakai.

Peranan memberi pengaruh mungkin dipegang oleh orang yang paling ahli. Sebagai contoh, orangtua mungkin menjadi pengambil keputusan mengenai mobil mana yang mereka akan beli, tetapi remaja kerp memainkan peranan utama sebagai penjaga pintu informasi dan sebagai pemberi pengaruh karena pengetahuan yang lebih banyak mengenai unjuk kerja, cirri produk, atau norma social.
PERANAN WANITA YANG BERUBAH

Wanita sebagai konsumen apabila berubah dalam penilaian terhadap suatu produk didasarkan dari budaya. Menurut saya ada beberapa budaya yang membuat wanita berubah dalam penilaian atau sikap konsumen terhadap suatu produk ;
1) Budaya psikologis
Budaya ini muncul dari dalam diri individu sebagai konsumen.

2) Budaya social
Budaya yang didasarkan dari gaya hidup orang lain dapat membuat konsumen berubah dalam penilaian dan penggunaan suatu produk.

PERANAN PRIA YANG BERUBAH (Changing Masculine Role )

Pria sebagai konsumen apabila berubah dalam penilaian terhadap suatu produk didasarkan dari budaya. Menurut saya ada beberapa budaya yang membuat wanita berubah dalam penilaian atau sikap konsumen terhadap suatu produk ;
1) Budaya psikologis
Budaya ini muncul dari dalam diri individu sebagai konsumen.

2) Budaya social
Budaya yang didasarkan dari gaya hidup orang lain dapat membuat konsumen berubah dalam penilaian dan penggunaan suatu produk.

METODOLOGI PENELITIAN UNTUK STUDI TENTANG KEPUTUSAN KELUARGA

Jika anda ingin melakukan penelitian dalam hal studi keputusan keluarga dalam menentukan pembelian, metodelogi yang digunakan hampir sama dengan penelitian yang lain. Seperti dibawah ini ;
1. Kerangka Proses-Keputusan.
2. Kategori Sturktur-Peran.
3. Bias Pewawancara.
4. Seleksi Responden

IMPLIKASI BAGI STUDI PERILAKU KONSUMEN
American Marketing Association yang terdapat pada buku karangan Peter dan Olson (1999, hlm. 6), mendefinisikan perilaku konsumen sebagai “interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku, dan kejadian sekitar kita dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka.” Paling tidak ada tiga ide penting dalam pengertian di atas, yaitu perilaku konsumen adalah dinamis; hal tersebut melibatkan interaksi antara pengaruh dan kognisi, perilaku, dan kejadian di sekitar; serta hal tersebut melibatkan pertukaran.
Pertama, definisi di atas menekankan bahwa perilaku konsumen itu dinamis. Ini berarti bahwa seorang konsumen, grup konsumen, serta masyarakat luas selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu. Hal ini memiliki implikasi terhadap studi perilaku konsumen, salah satu implikasinya adalah bahwa generalisasi perilaku konsumen biasanya terbatas untuk satu jangka waktu tertentu, produk, dan individu atau grup tertentu (Peter dan Olson, 1999, hlm.6).

Hal kedua yang ditekankan dalam definisi perilaku konsumen di atas adalah keterlibatan interaksi antara pengaruh dan kognisi, perilaku, dan kejadian sekitar. Ini berarti bahwa untuk memahami konsumen dan mengembangkan strategi pemasaran yang tepat kita harus memahami apa yang mereka pikirkan (kognisi) dan mereka rasakan (pengaruh), apa yang mereka lakukan (perilaku) dan apa serta di mana (kejadian di sekitar) yang mempengaruhi serta dipengaruhi oleh apa yang dipikirkan, dirasa, dan dilakukan konsumen (Peter dan Olson, 1999, hlm.8).

Hal terakhir yang ditekankan dalam definisi perilaku konsumen di atas adalah pertukaran di antara individu. Hal ini membuat definisi perilaku konsumen tetap konsisten dengan definisi pemasaran yang sejauh ini juga menekankan akan pentingnya pertukaran. Kenyataannya, peran pemasaran adalah untuk menciptakan pertukaran dengan konsumen melalui formulasi dan penerapan stategi pemasaran (Peter dan Olson, 1999, hlm.9).

Sumber:
http://blapah-coklat.blogspot.com/2010/03/perilaku-konsumen.html
http://orangstres76.wordpress.com/2012/11/20/family-decision-making-and-consumption-related-roles/
http://junsu.blog.fisip.uns.ac.id/2011/07/01/perubahan-struktur-sosial-dalam-keluarga/
http://nairnania.blogspot.com/2013/01/pengaruh-keluarga-dan-rumah-tangga.html
http://bisgo.blogspot.com/2012/12/pengaruh-keluarga-dan-rumah-tangga.html
http://indrigustiantari.blogspot.com/2012/12/pengaruh-keluarga-dan-rumah-tangga.html
http://ruth-apriyana.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar