Konsep
Penalaran Ilmiah Dalam Kaitannya Dengan Penulisan Ilmiah
Penalaran (reasioning) adalah
suatu proses berpikir dengan menghubung-hubungkan bukti, fakta atau petunjuk
menuju suatu kesimpulan. Dengan kata lain, penalaran adalah proses berpikir
yang sistematik dalan logis untuk memperoleh sebuah kesimpulan. Bahan
pengambilan kesimpulan itu dapat berupa fakta, informasi, pengalaman, atau
pendapat para ahli (otoritas). Secara umum, ada dua jenis penalaran atau
pengambilan kesimpulan, yakni penalaran induktif dan deduktif.
Karya tulis ilmiah adalah tulisan
yang didasari oleh pengamatan, peninjauan atau penelitian dalam bidang
tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang
bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Atas dasar itu, sebuah karya
tulis ilmiah harus memenuhi tiga syarat:
- Isi kajiannya berada pada lingkup pengetahuan ilmiah
- Langkah pengerjaannya dijiwai atau menggunakan metode
ilmiah
- Sosok tampilannya sesuai da telah memenuhi persyaratan sebagai suatu sosok tulisan keilmuan.
Dari pengertian tersebut dapat
diketahui bahwa penalaran menjadi bagian penting dalam proses melahirkan sebuah
karya ilmiah. Penalaran dimaksud adalah penalaran logis yang mengesampingkan
unsur emosi, sentimen pribadi atau sentimen kelompok. Oleh karena itu, dalam
menyusun karya ilmiah metode berpikir keilmuan yang menggabungkan cara
berpikir/penalaran induktif dan deduktif, sama sekali tidak dapat ditinggalkan.
Metode berpikir keilmuan sendiri
selalu ditandai dengan adanya:
- Argumentasi teoritik yang benar, sahih dan relevan
- Dukungan fakta empirik
- Analisis kajia yang mempertautkan antara argumentasi
teoritik dengan fakta empirik terhadap permasalahan yang dikaji.
Metode Berfikir Ilmiah
Secara etimologis, metode berasal
dari Bahasa Yunani, yaitu “Meta” yang artinya sesudah atau dibalik sesuatu, dan
“Hodos” yang artinya jalan yang harus ditempuh (Richard, 1986). Jadi metode
berarti langkah-langkah (cara dan teknik) yang diambil menurut urutan tertentu
untuk mencapai pengetahuan tertentu. Jadi metode berfikir ilmiah adalah
prosedur, cara dan teknik memperoleh pengetahuan, serta untuk membuktikan benar
salahnya suatu hipotesis yang telah ditentukan sebelumnya (Branner, 2002).
Metode ilmiah ini adalah sebuah
prosedur yang digunakan para ilmuan dalam pencarian kebenaran baru.
Dilakukannya dengan cara kerja sistematis terhadap pengetahuan baru, dan
melakukan peninjauan kembali kepada pengetahuan yang telah ada (Kattsoff,
1992). Tujuan dari penggunaan metode ilmiah ini yaitu agar ilmu berkembang dan
tetap eksis dan mampu menjawab berbagai tantangan yang dihadapi. Kebenaran dan kecocokan
kajian ilmiah, akan terbatas pada ruang, waktu, tempat dan kondisi tertentu (Milton , 2004).
Metode ilmiah dipengaruhi oleh
unsur alam yang berubah dan bergerak secara dinamik dan teratur. Kondisi alam
yang diduga para filosof karena adanya asas tunggal dari alam (natural law).
Filosof yakin, bahwa natural law telah menjadi salah satu sebab adanya
ketertiban alam (Zuhairini, 1995). Ketertiban akan diangkat dan harus
diletakkan sebagai objek ukuran dalam menentukan kebenaran. Corak-corak metodis
yang sandarannya pada kondisi alam, yang dinamik dan teratur, harus diakui
telah meneyebabkan lahirnya ilmu pengetahuan dengan sifat dan kecendrungan yang
positivistic (Titus, 1959). Ilmu selalu berkembang dalam ukuran-ukuran yang
konkrit dengan model dan pendekatan serta eksperimen dan observasi. Dalam
perkembangan selanjutnya model dan cara berfikir demikian telah memperoleh
gugatan. Karena, tidak semua ilmu dapat didekati dengan model yang sama (Sidi,
1973).
Dengan ditemukannya metode
berfikir ilmiah, secara langsung telah menyebabkan terjadinya kemajuan dalam
ilmu pengetahuan. Manusia bukan saja hidup dalam ritmis modernisasi yang serba
mudah dan menjanjikan. Lebih dari itu semua, manusia dapat menggapai sesuatu
yang sebelumnya seolah tidak mungkin. Manusia tidak lagi berpangku tangan,
terhadap apa yang menjadi kehendak alam (Peursen, 2003).
Arti Kata dan Pengertian Penulisan Ilmiah
Penulisan Ilmiah adalah karya tulis yang disusun oleh seorang
penulis berdasarkan hasil-hasil penelitian ilmiah yang telah dilakukannya. Dari
definisi yang lain dikatakan bahwa karya ilmiah (scientific paper) adalah
laporan tertulis dan dipublikasi yang memaparkan hasil penelitian atau
pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi
kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Dari pengertian tersebut secara awal kita dapat mengenal salah
satu ciri khas karya ilmiah adalah lewat bentuknya yakni tertulis, baik di
buku, jurnal, majalah, surat
kabar, maupun yang tersebar di internet, di samping ciri lain yang mesti
dipenuhi dalam sebuah karya ilmiah.
Jenis dan Macam-macam Penulisan Ilmiah
Jenis-jenis penulisan ilmiah yang utama ialah esei ilmiah, kertas
kerja, laporan kajian, tesis dan disertasi :
1. Esei
ilmiah merujuk karangan ilmiah yang pendek tentang topik atau permasalahan
berdasarkan data yang diperolehi melalui rujukan perpustakaan dan / atau kerja
lapangan. Penghuraiannya bersifat rasional-empiris dan objektif.
2. Kertas
kerja ialah penulisan ilmiah yang memaparkan sesuatu fakta atau permasalahan
berdasarkan data kerja lapangan dan / atau rujukan perpustakaan. Analisis dalam
kertas kerja adalah lebih serius serta bersifat rasional-empiris dan objektif.
Kertas kerja biasanya ditulis untuk diterbitkan dalam jurnal akademik atau
dibentangkan dalam pertemuan ilmiah seperti seminar, workshop dan sebagainya.
3. Laporan
kajian atau penyelidikan ialah penulisan ilmiah yang menyampaikan maklumat atau
fakta tentang sesuatu kepada pihak lain. Penghuraiannya juga bersandarkan
kepada metodologi saintifik dan berdasarkan data kerja lapangan dan / atau
rujukan perpustakaan.
4. Tesis
ialah penulisan ilmiah yang sifatnya lebih mendalam. Tesis mengungkapkan
pengetahuan baru yang diperoleh daripada pengamatan atau penyelidikan sendiri.
Penulisan ilmiah ini melibatkan pengujian hipotesis bagi membuktikan kebenaran.
5. Disertasi
ialah penulisan ilmiah tahap tertinggi dalam hierarki pancapaian akademik,
yaitu untuk mendapatkan gelaran Doktor Falsafah (Ph.D). Disertasi melibatkan
fakta berupa penemuan penulis sendiri berdasarkan metodologi saintifik dan
analisis yang terperinci.
Daftar Pustaka
Brotowidjoyo, Mukayat D. 1985. Penulisan
Karangan Ilmiah. Jakarta :
Akademika Pressindo
Effendi, S. 1987a. Pedoman Penulisan Laporan Penelitian. Jakarta : Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa.
Hadi. 2013. “Penalaran dalam Penulisan
Karya Ilmiah”. Dalam http://hadi27.wordpress.com/penalaran-dalam-penulisan-karya-ilmiah/
Hakiim, Azafilmi, Iqbal
Syaichurrozi, dan Prita Issolikha Wijayanti. “Konsep Dasar Berfikir Ilmiah dengan Penalaran Deduktif, Induktif, Dan Abduktif.”
Dalam http://eprints.undip.ac.id/36328/1/TUGAS_1._iqbal_PAPER_KONSEP_DASAR_BERFIKIR_ILMIAH_DENGAN_PENALARAN_DEDUKTIF,_INDUKTIF,_DAN_ABDUKTIF.doc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar